Supernova
SN 2012aw (ditandai dua anak panah), dalam citra penemuannya oleh
Skvarc (Slovenia). Obyek 1, 2, 3 dan 4 adalah bintang penanda.
Begitu penemuan ini dipublikasikan, konfirmasi pun segera datang. Adalah Paolo Fagotti (Italia) yang melaporkan bahwa sehari sebelum penemuan Skvarc, ia mengobservasi galaksi M95 dengan menggunakan teleskop pemantul 50 cm + kamera MX916. Di antara citra-citra digital yang diperolehnya, terdapat lima citra yang menangkap bintik cahaya di lokasi yang sama walaupun 9 kali lebih redup dibanding hasil observasi Skvarc. Konfirmasi ini memastikan PSN J10435372+1140177 memang benar-benar supernova sehingga kemudian dikodifikasi ulang sebagai supernova SN 2012aw.
Supernova SN 2012aw berlangsung di salah satu lengan galaksi M95, tepatnya sejauh 20.500 tahun cahaya di sebelah baratdaya pusat galaksi M95, yakni pada deklinasi 11° 40′ 17,7″ dan ascensio recta 10 jam 43 menit 53,72 detik. Supernova ini diketahui memiliki spektrum kontinu biru yang kuat, yang menandakan bahwa suhunya sangat panas. Perbandingan antara spektrum supernova SN 2012aw dengan spektrum-spektrum supernova sebelumnya yang telah terarsipkan menunjukkan supernova SN 2012aw adalah supernova tipe-II sehingga merupakan produk evolusi akhir bintang massif dengan massa antara 8 hingga 12 kali Matahari kita.
Dalam upayanya untuk melawan tarikan gravitasi akibat massanya sendiri, bintang tersebut telah berupaya dengan mengubah Hidrogen yang dikandungnya menjadi Helium dalam reaksi termonuklir sehingga menghasilkan tekanan radiasi. Dengan cara demikian terbentuk keseimbangan antara tarikan gravitasi yang mencoba mengecilkan dimensi bintang ke arah intinya dengan tekanan radiasi yang mencoba meluaskan bintang ke arah luar menjauhi intinya. Keseimbangan ini bertahan sampai jangka waktu tertentu saat Hidrogen habis. Mulailah inti bintang mengubah Helium menjadi Karbon lewat reaksi fusi termonuklir dengan kecepatan yang kian meningkat. Sehingga jika Hidrogen diubah menjadi Helium dalam tempo 10 juta tahun, maka Helium berubah menjadi Karbon dalam waktu 1 juta tahun, Karbon diubah menjadi Oksigen dalam 300 tahun, Oksigen diubah menjadi Silikon dalam 20 tahun dan akhirnya Silikon diubah menjadi Besi hanya dalam 2 hari. Begitu Besi terbentuk, dengan cepat ia teruraikan menjadi Helium dan akhirnya terurai kembali menjadi proton dan neutron. Proses peruraian ini menyebabkan reaksi fusi termonuklir berhenti sehingga keseimbangan gravitasi-tekanan radiasi menjadi berantakan. Maka mulailah bintang mengerut secara amat mendadak yang menyebabkan suhunya kembali melonjak sehingga sisa-sisa Hidrogen, Helium dan sebagainya menjalani reaksi termonuklir dengan kecepatan amat tinggi. Sehingga terjadilah pelepasan energi amat besar, jutaan kali lipat besar dibanding semula. Inilah supernova.
Dalam perspektif kita di Bumi, pengerutan mendadak pada inti bintang induk supernova SN 2012aw terjadi di antara 15 atau 16 Maret 2012 waktu Indonesia. Namun dengan jarak ke galaksi M95 adalah 32,6 juta tahun cahaya, peristiwa tersebut sesungguhnya telah terjadi pada 32,6 juta tahun silam. Terbatasnya kecepatan cahaya membuat berkas-berkas sinar ledakan bintang dalam supernova SN 2012aw baru mencapai Bumi kita pada saat ini. Pada saat supernova terjadi, berlawanan dengan inti bintang yang terus mengerut, lapisan-lapisan terluar bintang induknya akan terlempar sebagai puing-puing ledakan bintang dengan kecepatan amat tinggi. Observasi terhadap supernova SN 2012aw memperlihatkan puing-puing tersebut melaju dengan kecepatan 15.000 km/detik ke segala arah menjauhi inti bintangnya.
Galaksi M95 diabadikan pada 2009, jauh sebelum supernova SN 2012aw terjadi. Obyek 1, 2, 3 dan 4 adalah bintang penanda.
Supernova merupakan bukti nyata bahwa bintang-bintang yang kita saksikan di langit sebenarnya bukanlah obyek statis yang menyala terus-menerus, melainkan berdinamika seperti halnya makhluk hidup. Supernova merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang biasa, yang kematiannya melahirkan sebuah bintang eksotik berupa bintang neutron. Kini disadari supernova adalah peristiwa yang umum terjadi dalam jagat raya. rata-rata setiap tahunnya kita mendeteksi 300 kejadian supernova, namun angka kejadian sesungguhnya dipastikan lebih besar mengingat faktor-faktor seperti amat jauhnya bintang induk dan absorpsi cahaya oleh debu-debu antar bintang. Peristiwa supernova SN 2012aw menyajikan kesempatan langka untuk kita menyaksikan bagaimana alam semesta bekerja secara mengagumkan.